🦡 Hasil Kamera Asus Zenfone 2
berbagihasil foto-foto pake smartphone yuk gan! sebutin juga nama hp nya ya gan. sambil sharing-sharing photography smartphone gan, kali aja ada trik trik memaksimalkan kamera smartphone dari agan agan semua! ane pake hp Lenovo S930 gan, sama aplikasi edit kaporit ane VSCO Cam. update punya ane gan tadi baru jepret pake hp samsung J5 temen : Sharing punya ente dong gan! :D ane ikutan ya gan jelek
BeliProduk Kamera Belakang Zenfone Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Pelapak di Indonesia. Tersedia Gratis Ongkir Pengiriman Sampai di Hari yang Sama. Kategori. Produk virtual. Daftar. Login. Home. kamera belakang zenfone. Hasil pencarian "Kamera Belakang Zenfone" 615 barang. Ring Kaca Lensa Kamera Belakang Asus Zenfone 5
ANTARA News/Arindra Meodia) Hasil foto kamera belakang Asus Zenfone Max Pro M2 tanpa efek bokeh. (ANTARA News/Arindra Meodia) Hasil foto kamera belakang Asus Zenfone Max Pro M2 tsaat malam hari. (ANTARA News/Arindra Meodia) Untuk selfie, Zenfone Max Pro M2 memiliki kamera depan 13MP dengan bukaan F2.0 dan lebar 77.2 derajat.
Hasiljepretan kamera Asus Zenfone 5Q cukup baik. Meski tak memposisikan diri sebagai smartphone selfie, spek dual kamera depan Asus Zenfone 5Q ini tak bisa dipandang sebelah mata. Sensor kamera depan yang utama sudah pakai sensor Sony IMX376 dengan resolusi yang tidak nanggung-nanggung yaitu 20MP!
Padaakhir April lalu Zenfone 2 telah resmi hadir di Indonesia. Zenfone 2 merupakan smartphone pertama di dunia dengan RAM Hasil Kamera Zenfone 2 dengan Zenfone 5, Mana yang bagus? - infoSumbar
TentangKamera Asus Zenfone 2. ASUS ZenFone 2 menghadrikan layar 5 inci HD IPS. Kamera belakang 13MP di ZenFone 2 merekam gambar terbaik, dan kamera 5MP di Tentang Kami..Review Hasil Kamera ASUS Zenfone 2 - Setelah kemarin mimin telah kepada kamu tentang hasil foto dari perangkat flagship dari ASUS ini..Teknologi ini membuat kamera smartphone ASUS dapat menghasilkan foto dan video Semua
Kameramenjadi kekuatan utama bagi ponsel Asus Zenfone 3 ZE520KL yang dapat diandalkan di segala kondisi cahaya dan hasil jepretannya pun terbilang brilian di kelasnya. Asus Zenfone 3 ZE520KL sangat laik Anda pertimbangkan di kelas menengah dan menjadi pesaing tangguh bagi Oppo F1 Plus, Oppo F1S, Samsung Galaxy A7 2016, Vivo V3 Max, dan Xiaomi Mi5.
AsusZenfone 2 adalah sebuah ponsel cerdas produksi ASUS yang baru ini justru mirip dengan LG G3 dengan menempatkan tombol volume fisik di bawah kamera. Namun kelemahan Asus Zenfone 2 adalah .Review kelebihan dan kelemahan Asus Zenfone 2 ZE551ML, Harga asus zenfone 2, Hp Android RAM 4GB 2 jutaan di bawah 3 juta, hasil test kamera zenfone .4
Untungsaja di sektor kamera depan, POCOPHONE F1 tampil lebih ganas dengan kamera depan beresolusi 20MP yang punya aperture f/2.0. Sementara ASUS Zenfone 5Z hanya dibekali kamera depan 8 MP plus aperture f/2.0. Tapi jangan salah, kamera depan ASUS ini sudah didukung dengan gyro-EIS lho.
. Mencicipi Kamera ASUS Zenfone 3 Max ZC553KL, Hasilnya? – Setelah lebih dari 2 minggu mencicipi ASUS Zenfone 3 Max versi inch, akhirnya saya bisa menyempatkan diri untuk menguji coba kamera dari hape baru andalan ASUS tersebut. Iya, agak kelamaan memang. Kalo kamu follow IG saya masbocah pasti kamu tau penyebabnya 🙂 Dan seperti biasa, sebagai bagian dari review, di posting kali ini saya akan memberikan ulasan khusus untuk kamera dari hape ini. Tak hanya membahas soal fitur apa saja yang dimiliki oleh kameranya, tetapi juga lengkap dengan contoh hasil fotonya dalam beberapa keadaan yang berbeda. Oke, kita langsung ke TKP aja yuk! Kamera Belakang Kita mulai dari mode yang terdapat pada kamera belakangnya yaa. Kalau dibandingkan dengan mode yang dimiliki oleh saudaranya yang lebih kecil yakni Zenfone 3 Max versi inch ZC520TL, hape ini terbilang lebih lengkap karena sudah dibekali dengan Manual Mode. Akan tetapi, mode yang dimilikinya ini tak selengkap dan sekaya mode yang ada pada saudaranya yang lain seperti Zenfone 3 Laser atau Zenfone 3 “biasa”. Ya, kalau kamu perhatikan pada gambar dibawah, kita takkan menemukan salah satu fitur yang menjadi unggulan dari PixelMaster Camera, yaitu Depth of Field kedalaman bidang mode. Namum saya rasa, sebagai hape yang bukan mengandalkan fitur kamera sebagai keunggulannya, Zenfone 3 Max versi inch ini sudah tergolong sangat lengkap pilihan mode kameranya. Selain Manual Mode, terdapat pula berbagai fitur unggulan lain seperti Super Resolution, Low Light, HDR Pro, hingga QR Code scanner. Sementara untuk UI alias tampilan dari aplikasi kameranya sendiri masih sama dengan Zenfone generasi sebelumnya. UI kamera ini terbilang pintar, karena ia dapat mendeteksi keadaan dari objek yang sedang dibidik. Dan pada keadaan tertentu, ia akan menampilkan saran untuk mengganti mode kamera yang sesuai, lengkap dengan tombol pintasannya, seperti yang bisa kita lihat pada gambar dibawah ini, dimana aplikasinya menyarankan kita untuk menggunakan mode HDR sebelah kanan bawah. Kita juga bisa dengan mudah berganti ke mode manual dengan menyentuh tombol dengan huruf “M” yang terdapat diatas tombol shutter. Mode manual pada smartphone ini tergolong lengkap, karena kita bisa melakukan pengaturan ISO, Shutter Speed, Manual Focus, hingga mengatur White Balance. BACA JUGA Pentingnya ISO, Shutter Speed dan Aperture Pada Kecerahan Foto Variasi untuk setting ISO pada kamera hape ini adalah 100 hingga 1600, sementara untuk shutter speed nya sendiri dapat di set di kisaran 1/1000 detik tercepat hingga 32 detik paling lambat. By the way, aperture dari kamera ini adalah f/ yaa, dan nggak bisa di set seperti halnya hape lain pada umumnya. Nah sekarang, kita masuk ke bahasan hasil foto kamera belakangnya! Seperti biasa, kita mulai dari mode auto di keadaan pencahayaan baik sebelum jam 10 pagi. Berikut adalah contohnya, diambil dari jarak dekat Ini namanya bunga apa hayo? Kalian yang follow IG saya masbocah pasti tau 😀 Seperti yang bisa kita lihat, kamera hape ini dapat menampilkan detail yang baik serta warna yang akurat mendekati aslinya. Dengan catatan, dalam kondisi pencahayaan yang pas yaa. Lanjutin baca selengkapnya kalau kamu mau tau kenapa saya bilang begitu. Tak ketinggalan, efek blur pada background nya pun terlihat cukup pekat berkat bukaan lensanya yang terbilang besar f/ Sekarang kita zoom yuk, buat lihat detailnya! Disini terlihat bahwa detail dari gambar yang ditangkap masih terbilang tajam berkat kameranya yang bisa menangkap foto dalam resolusi cukup besar yakni 16 megapixel. Oiya, saat menggunakan mode auto di area pencahayaan yang baik sekalipun, ternyata set ISO pada kameranya hanya mentok di angka terkecil 100, bukan 50, seperti yang saya kira. Fokus pada kameranya ini tergolong cepat, dan secara otomatis akan mengubah titik fokus ketika objek didepannya mendekat atau menjauh. Yes, thanks to the Laser autofocus sensor. Sekarang, kita coba fitur HDR nya yuk! Kalau menurut saya, untuk ukuran hape di kisaran harga yang sama, kamera Zenfone 3 Max ZC553KL ini nggak bisa dibilang istimewa, khususnya ketika digunakan untuk memotret dalam keadaan kontras tinggi tanpa HDR. Yaa maklum sih, soalnya kan hape ini emang mengandalkan baterai sebagai fitur unggulannya, bukan kamera. Iya, ini adalah alasan kenapa saya menyebut-nyebut nama mantan soal “pencahayaan yang pas” diatas tadi. Keliatan banget yaa kalau dynamic range nya agak kurang tinggi, yang membuat perbedaan antara sisi gelap dan terangnya terlihat sangat kontras. Hasil yang agak mendingan memang bisa didapatkan ketika mode HDR diaktifkan, meskipun menurut saya juga masih tak terlalu sempurna. Warna yang “tersimpan” pada objek yang lebih terang maupun gelap terlihat bisa ditampilkan. Dari hasil dibawah terlihat bahwa ia mengurangi kontras dengan cukup agresif, dan terkadang membuat gambar jadi terkesan pucat lihat contoh gambar lainnya dibawah nanti. Oke, sekarang beralih ke fitur selanjutnya yaitu Super Resolution yang bikin kamera 16 megapixelnya mampu menangkap gambar hingga 64 megapixel. Gambar dibawah adalah contoh gambar dalam ukuran asli, yang akan kita zoom untuk membandingkan hasil dari foto yang diambil dengan mode auto dengan mode Super Resolution. Dan ini adalah hasilnya setelah di zoom. Sebelah kiri adalah mode auto, sedangkan sebelah kanan adalah mode Super Resolution. Dari hasil diatas sepertinya sudah bisa terlihat yaa, bahwa memang mode Super Resolution mampu memberikan detail yang lebih baik, khususnya ketika di zoom karena memang resolusi ukuran gambar yang ditangkap jadi lebih besar. Garis tepi dari objek yang dibidik nampak lebih tegas dibandingkan dengan gambar yang diambil dengan mode auto. Oke, saya rasa cukup yaa untuk bahasan foto diluar ruangan. Sample foto lain, bisa kamu lihat dibawah nanti. Sekarang, kita coba ambil foto di dalam ruangan, dengan pencahayaan seadanya. Foto diatas diambil dengan mode auto. Gambar yang dihasilkan ternyata cukup baik, dengan detail yang juga masih baik serta warna yang akurat meskipun ternyata ISO dinaikkan ke angka 2000, sementara shutter speed di kecepatan 1/15 detik. Saya zoom secara digital sedikit yaa gambarnya, supaya bisa lihat lebih detail. Iya, sedikit diluar dugaan ternyata, karena meskipun ISO dinaikkan sampai angka 2000, warna yang dihasilkan masih cukup baik serta noise yang dihasilkan tidak separah yang saya bayangkan. Sekarang kita coba untuk gunakan Night Mode alias modus malam. Apakah hasilnya akan lebih baik? Kita lihat sendiri yuk hasilnya dibawah ini! Agak aneh yaa. Kalau kamu perhatikan, bagian ventilasi yang berwarna kemerahan di atas pancuran itu nampak sedikit lebih pudar warnanya dibandingkan saat diambil dengan mode auto. Padahal setelah saya cek, pada mode ini, kameranya mengambil settingan ISO 800 dengan shutter speed 1/5 detik, yang artinya, seharusnya warna yang dihasilkan akan lebih kaya karena ISO di angka yang lebih kecil. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Entahlah apakah gejala ini terjadi pada keadaan lainnya juga atau nggak, karena dalam pengujian ini saya tak bisa berlama-lama dan harus cepat pulang biar nggak diculik sama rombongan dedek-dedek unyu yang baru aja tiba di TKP 3 . Yang pasti, settingan yang diberikan tersebut saya rasa sudah berubah ke arah yang benar. Oiya, ketika menggunakan mode ini, sebaiknya kamu pegang hapemu secara stabil yaa, karena shutter speed yang diperlambat itu tentu akan lebih rawan untuk blur jika ada goncangan. BACA JUGA Apa Itu Shutter Speed Pada Kamera? Next, kita coba Low light mode yang selama ini memang menjadi andalan bagi kamera hape ASUS. Pada mode ini, kameranya akan menurunkan ukuran gambar menjadi 4 megapixel saja. Kenapa? Baca penyebabnya di halaman ini. *Sorry, itu diatas lupa ganti tulisan “night” nya 😛 * Mode ini menerapkan settingan yang sama dengan night mode yakni ISO 800, shutter speed 1/5 detik. Cuman, sepertinya kelihatan jelas yaa, kalau hasilnya ini nampak lebih cerah dan lebih berwarna dibandingkan dengan night mode tadi. Oiya, ada satu bug nih yang saya temukan pada saat menggunakan mode manual. Jadi kalau misalnya shutter speed nya kita set secara manual, sementara setting ISO kita set auto, terkadang software tak bisa menentukan setting ISO yang baik terlalu tinggi sehingga menghasilkan foto yang over exposure terlalu cerah / nyaris putih semua. Semoga kedepannya ASUS memberikan update untuk membenahi masalah ini. BACA JUGA Apa Itu Istilah Bug?? Nah sekarang, kita akan bahas soal kamera depannya yaa. Dan seperti biasa, nggak banyak yang akan saya bahas dibagian ini karena saya sendiri kurang paham gimana standar “bagus” nya mereka yang doyang selfie, karena memang saya amat sangat jarang foto selfie. Kalo bukan buat di review yaa nggak bakal kepake itu kamera depan. Hihihi 😀 Oke, diatas adalah pilihan mode yang tersedia pada kamera depan dari hape ini. Secara default, kamera akan mengaktifkan mode Beautification yang bakal memproses foto wajahmu secara real time agar nampak lebih menarik. Pada mode tersebut terdapat berbagai pilihan “dandanan” yang bisa kamu atur sesukamu, mulai dari pilihan untuk membuat kulit nampak lebih halus, efek mata belo, pipi tirus, serta satu fitur lain lagi yang entah fungsinya buat apaan. Intensitas dari masing-masing efek juga bisa kamu atur. Hasilnya? Emmmm.. Liat sendiri deh.. Iya, itu fotonya TERPAKSA, karena di TKP, saya nggak nemu mbak-mbak yang bisa dimintain nomer hapenya ditodong buat nyobain kamera depannya. Oiya, itu kondisinya emang agak kontras yaa. Background nya terang, sedangkan area tempat saya foto itu adalah area yang teduh seperti tatapanku yang menyejukkan. Kalau diperhatikan, nampak ia memberikan penambahan dari sisi saturasi, sehingga mempengaruhi warna langitnya. Oiya, kameranya ini sudah pakai wide angle lens ya, yang artinya, area tangkapan gambarnya lebih lebar. Contohnya bisa kamu lihat pada foto dibawah ini, dan bandingkan dengan foto yang sama yang diambil dengan kamera belakang yang sudah saya sertakan diatas tadi. Dan makin terlihat pula bahwa ternyata kontras dari gambar yang dihasilkan juga dinaikkan. Sekarang, kita coba foto di area indoor yaa. Gambar dibawah diambil dengan pencahayaan yang agak cukup karena masih ada pantulan sinar matahari dari luar, tapi bisa dibilang sedikit low light. Gimana hasilnya? Yaa kalo menurut saya sih udah cukup oke. Dalam foto indoor agak setengah outdoor ini apalah ini 😛 terlihat bahwa penampakan yang dihasilkan nampak memiliki warna yang lebih natural dibandingkan saat digunakan diluar ruangan tadi. Dan sekali lagi, foto diatas diambil dengan keterpaksaan karena saya nggak nemu mbak-mbak yang bisa ditodong buat nyobain kamera depannya. Kesimpulan Nah, jadi menurut kalian gimana nih hasil foto dari kamera ASUS Zenfone 3 Max versi inch ini? Bagus atau nggak? Kalau menurut saya, meskipun bukan mengandalkan fitur kamera, tapi rasanya untuk sekedar foto snapshot, kameranya ini udah cukup banget buat diandalkan. Apalagi sistem autofocus kameranya tergolong cepet, jadi makin mendukung deh. Ditambah lagi dengan hadirnya mode manual bikin makin asik buat belajar foto-foto. Tapi… Di beberapa kondisi seperti saat mengambil gambar di area kontras tinggi, kamera belakangnya itu nggak bisa dibilang bagus banget. Standar aja, nggak terlalu bagus. Belum lagi mode HDR nya yang ternyata masih kurang sip kalau menurut saya, semakin nggak mendukung buat ambil gambar di area macam itu. Terlepas dari kondisi tersebut, saya rasa kameranya nggak punya masalah lain. Detail yang diambil sudah bagus, serta warna yang cukup akurat meskipun sepertinya bisa lebih baik lagi untuk soal warna karena settingan ISO minimal di mode auto dan atau manualnya yang cuma sampai angka 100, bukan 50. Sebaliknya, untuk foto di area indoor, saya rasa kameranya sudah cukup cerdas dalam menentukan settingan baik dalam mode auto, maupun low light. Apalagi ternyata noise yang dihasilkan nggak parah banget plus warnanya masih nampak oke meskipun ISO ditinggikan ke angka 2000, jadi cukup okelah yaa. Oke, sekian dulu ya untuk bahasan soal review dari kamera ASUS Zenfone 3 Max ZC553KL ini. Kalau kamu ingin mengenal lebih dekat soal hape ini, silakan mampir ke halaman Review lengkap ASUS Zenfone 3 Max ZC553KL karena disana saya sudah buatkan bahasannya. Silakan jelajahi blog ini untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. Semoga bermanfaat! 😀
Andalkan AI Camera untuk Memotret Berbagai SubyekSetelah menjagokan ZenFone 4 Selfie Pro di penghujung tahun 2017, ASUS kembali menghadirkan sebuah smartphone yang mengunggulkan kemampuan kameranya. ASUS ZenFone 5 hadir dengan dua kamera belakang dan satu kamera depan, serta kemampuan merekam video 4K. Seperti apa performanya? Simak ulasan kamera ASUS ZenFone 5 berikut kamera belakang dengan spesifikasi berbedaKita mulai dari belakang dulu. ASUS ZenFone 5 hadir dengan dua kamera belakang yang memiliki jarak fokal yang berbeda. Kamera utama menggunakan sensor IMX363 12 megapixel dengan lensa 24mm dan diafragma f/ Sedangkan kamera kedua di belakang hadir dengan lensa 12mm yang memiliki sudut pandang ektra lebar 120°. Kamera belakang utama ZenFone 5 memiliki fitur yang lengkap, mencakup Optical Image Stabilization, deretan fitur Artificial Intelligence seperti AI Scene Detection 16 scene untuk mendeteksi kondisi pemotretan, AI Photo Learning yang dapat mempelajari preferensi pemotret, Real-time Portrait untuk efek blur di latar atau bokeh, serta Real-time Beautification untuk mempercantik subyek yang sedang difoto. Terdapat mode Pro bagi pengguna yang ingin mengatur setting kamera saat memotret. Mode kamera lainnya meliputi Beauty, Super Resolution, GIF Animation, Panorama, Time Lapse dengan mode penghemat daya serta filter gambar untuk berkreasi dengan hasil foto. Untuk video, ASUS ZenFone 5 mendukung perekaman video 4K UHD 30fps, 1080p FHD 30/60fps, serta Slow Motion 1080p 120 fps / 720p 240 fps. Terdapat penyetabil gambar 3 sumbu untuk mengambil video yang lebih halus pergerakannya. Sedangkan di depan, tersedia kamera 8 megapixel dengan lensa 24mm sudut pandang 84° dengan aperture f/ di kondisi cahaya idealSaat mengujinya, kamera belakang utama ASUS Zenfone 5 terbukti mampu menghasilkan foto cemerlang di kondisi cahaya ideal di luar ruangan. Kinerja fokus dan eksposur otomatis ZenFone 5 juga cepat dan akurat, memastikan obyek yang dibidik terlihat tajam pada hasil fotonya. Reproduksi warna juga amat baik, dengan warna yang matang tidak berlebihan. Fitur HDR juga membantu mengangkat detail pada area gelap di kondisi cahaya yang kontras. Hanya saja, beberapa kali warna biru di langit terlihat agak keungu-unguan. Pada beberapa foto dengan kontras cahaya tinggi dan saat mode HDR diaktifkan, terlihat efek penajaman digital yang agak berlebihan. Namun secara keseluruhan, performa dan hasil foto kamera belakang utama ZenFone 5 di kondisi cahaya berlimpah masuk dalam kategori amat baik untuk kelas harganya. Berikut beberapa hasil foto ASUS ZenFone 5 di luar ruangan tanpa proses penyuntingan sama sekali. P_20180519_100110_vHDR_On_HP by on Flickr P_20180519_100117_vHDR_On_HP by on Flickr P_20180527_114156_BOK by on Flickr P_20180520_102129_vHDR_Auto_HP by on Flickr P_20180519_091916 by on Flickr P_20180518_144521_vHDR_Auto_HP by on Flickr P_20180519_133138_vHDR_On_HP by on FlickrQuoteTetap oke di kondisi minim cahayaBeralih ke dalam ruangan dengan cahaya yang cukup, hasil foto ZenFone 5 juga tetap baik. Performa fokus dan exposure juga masih bisa diandalkan dengan ketajaman dan saturasi warna yang tetap terjaga. Noise juga termasuk minim di daerah gelap atau shadow. Berikut beberapa hasil foto ZenFone 5 di dalam ruangan, tanpa penyuntingan. P_20180520_150914_vHDR_Auto_HP by on Flickr P_20180520_150925_vHDR_Auto by on Flickr P_20180527_124135 by on Flickr P_20180527_130934 by on Flickr P_20180520_115547_vHDR_Auto by on Flickr Saat malam tiba dan cahaya meredup, ternyata kamera utama ZenFone 5 tetap bisa diandalkan. Menariknya, kinerja fokusnya tetap cepat pada kondisi minim cahaya. Ketajaman sedikit menurun, mengingat kecepatan rana shutter speed yang digunakan juga lebih lambat sehingga lebih rentan kabur. Noise yang terlihat pada mode otomatis mulai kentara, dengan kompromi yang normal antara detail dan pengurang noise. Berikut beberapa hasil foto ZenFone 5 pada kondisi minim cahaya dalam mode otomatis. Semua foto tidak disunting sama sekali. Anda dapat mengklik gambar ini untuk melihat EXIF asli hasil foto yang diinginkan. P_20180527_175730 by on Flickr P_20180519_193516_vHDR_Auto by on Flickr P_20180518_174003_vHDR_Auto by on Flickr P_20180517_195621_vHDR_Auto by on Flickr Untuk meningkatkan kualitas foto pada malam hari atau kondisi minim cahaya, kami mencoba mode Pro dan mengaturnya pada setting ISO terendah yaitu 25. Hasilnya, foto terlihat jauh lebih bersih dengan detail yang lebih jelas seperti terlihat di beberapa foto di bawah ini. P_20180527_180226 by on Flickr P_20180519_182626 by on Flickr P_20180527_175630 by on Flickr Pengaturan setting fotografi pada mode Pro ini juga intuitif dan akurat, sehingga Anda bisa melakukan pengaturan dengan cepat. Jika dibandingkan dengan ponsel ASUS terdahulu, kamera utama ZenFone 5 jelas lebih baik, mulai dari sisi fitur hingga hasil bokeh belum sempurnaDengan kamera gandanya, ASUS mengklaim ZenFone 5 mampu menghasilkan efek bokeh yang lebih optimal. Menggunakan fitur Depth Effect atau Portrait, kini Anda dapat mengatur seberapa besar bukaan atau diafragma lensa kamera. Semakin kecil angkanya berarti bukaan lensa akan semakin besar sehingga obyek di latar akan lebih blur atau terlihat kabur. Dari pengujian, efek bokeh yang dihasilkan tidak selalu rapi. Bahkan ada beberapa kondisi dynamic range dan kontras jauh menurun jika menggunakan mode Depth Effect. Namun, pada subyek yang tidak terlalu rumit dan kondisi cahaya yang baik, efek bokehnya terlihat cukup meyakinkan seperti foto berikut. P_20180527_131012_BOK by on Flickr Jika obyek atau subyek yang difoto sejajar dengan banyak obyek lain, efek bokeh yang dihasilkan kadang terlihat kurang rapi walaupun hanya terlihat jika diperhatikan dengan seksama seperti foto berikut. P_20180520_115512_1_BOK by on Flickr Berikut hasil foto dengan efek Depth Effect tapi menggunakan pengaturan diafragma yang berbeda. P_20180527_131307_1_BOK by on Flickr P_20180527_131314_BOK by on Flickr Jadi Anda dapat memilih hasil akhir yang diinginkan, apakah hanya sedikit atau lebih banyak blur di latar. Kami juga membandingkan foto dengan dan tanpa efek Depth Effect seperti pada foto di bawah ini. Sebagai catatan, hasil akhir foto dengan efek bokeh akan memiliki akhiran BOK di nama berkasnya. P_20180519_090717 by on Flickr P_20180519_090728_1_BOK by on Flickr P_20180527_131811 by on Flickr P_20180527_131807_BOK by on Flickr Tentunya tidak semua menyukai efek bokeh pada mode Depth Effect. Tapi setidaknya dengan fitur ini, Anda memiliki kebebasan untuk memilih. Dengan latihan, hasil akhirnya akan lebih baikQuoteSudut pandang lebih lebar dengan kamera belakang sekunderDengan kamera kedua yang lebih lebar, Anda mendapatkan pilihan lebih saat memotret. Sayangnya, kualitas kamera sudut lebar ini masih di bawah kamera belakang utama. Ketajaman dan detail pada foto berkurang banyak jika dibandingkan kamera utama. Tidak adanya fitur autofocus ini membuat Anda harus memperhatikan jarak antara kamera dan subyek. Terlalu dekat maka gambar akan terlihat kabur. Dari hasil fotonya, terlihat distorsi di pinggir hasil gambar. Dari pengujian, efek distorsi ini akan terlihat lebih jelas di ujung kiri kanan dan atas bawah. Kembali ke masing-masing pengguna, efek distorsi ini bisa mengganggu atau tidak. Berikut perbandingan hasil foto antara kamera belakang utama dan kamera belakang sekunder. P_20180520_115323_vHDR_Auto by on Flickr P_20180520_115331_vHDR_Auto by on Flickr P_20180527_114638_vHDR_Auto by on Flickr P_20180527_114642_vHDR_Auto by on Flickr P_20180519_085632_vHDR_Auto by on Flickr P_20180519_085628_vHDR_Auto by on FlickrQuoteKesimpulanPerkembangan fotografi di ponsel terus melaju, tidak hanya di sisi hardware saja, tapi juga di sisi software. Penyertaan fitur-fitur menarik pada aplikasi foto juga menjadi nilai tambah bagi pengguna yang suka memotret dengan kamera smartphone. ASUS rupanya sadar akan hal itu saat merancang ZenFone 5. Dengan memberikan beragam fitur fotografi yang menyenangkan dan berguna, pengguna diharap mampu menghasilkan foto-foto memukau dengan lebih kreatif. Dari sisi kualitas foto, kamera belakang utama ZenFone 5 juga mampu menghasilkan foto yang amat baik. Noise juga termasuk minim, bahkan pada mode otomatis di tingkat ISO cukup tinggi. Adanya mode Pro dengan opsi pengaturan yang cukup lengkap akan membantu Anda yang memahami teknik fotografi untuk menghasilkan foto lebih baik. Mode Depth Effect yang diandalkan untuk menghasilkan foto dengan bokeh yang mirip kamera DSLR juga cukup efektif untuk beberapa suasana. Bahkan dengan pemilihan subyek foto dan latar yang pas, efek bokeh yang dihasilkan akan cukup meyakinkan. Sayangnya kompromi dilakukan untuk kamera belakang sekunder yang memiliki sudut pandang ekstra lebar dengan hasil foto yang lebih inferior, baik dari sisi ketajaman maupun detail. Kamera depan juga belum menjadi prioritas, dengan hasil yang hanya baik di kondisi cahaya terang saja. Masuk ke dalam ruangan yang agak gelap atau dalam kondisi minim cahaya, detail pada hasil foto akan langsung menurun drastis dengan paparan noise cukup parah. Dengan ZenFone 5, ASUS memberikan contoh yang sempurna bagaimana teknologi akan dapat terus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya. Bahkan untuk sebuah produk yang baru diluncurkan, ZenFone 5 merupakan smartphone dengan kamera terbaik dari ASUS sejauh ini. Jadi bagi Anda yang mencari smartphone dengan kamera belakang yang memiliki hasil foto bagus, sekaligus membutuhkan kamera kedua yang ekstra lebar, tapi jarang selfie di tempat gelap, ASUS ZenFone 5 bisa jadi Canggih+ Hasil foto amat baik untuk kamera belakang utama + Noise relatif rendah dan tidak mengganggu pada setting ISO tinggi + Kinerja fokus cepat dan akurat + UI kamera intuitif dan mudah dioperasikan + Fitur fotografi dan videografi kreatif di aplikasi kameranya termasuk lengkap + Pro Mode intuitif dan mudah digunakan untuk mengatur setting + Efek bokeh cukup baik, pada kondisi dan subyek tertentu + Hasil foto selfie kamera depan cukup baik, dalam kondisi cahaya ideal + Terdapat kamera belakang sekunder untuk pengambilan gambar ekstra lebar Yang Kurang – Hasil foto ekstra lebar tidak sebaik kamera utama – Exposure dan dynamic range pada mode Depth Effect menurun dibandingkan mode Normal – Hasil foto selfie di kondisi minim cahaya kurang baik – Pada kondisi tertentu, ada beberapa warna yang kurang akurat di hasil foto akhir – Distorsi pada kamera sudut lebar relatif juga menerbitkan majalah gadget digital bulanan, Y Magazine yang dapat diunduh secara gratis melalui Magzter dan Pressreader. Untuk versi PDF, bisa diunduh gratis di FBYANGCANGGIH TwitterYANGCANGGIHCOM InstagramYANGCANGGIH 25-06-2018 1449
ASUS Zenfone 2 dapat dikatakan sebagai salah satu terobosan besar oleh ASUS dalam upaya meng-upgrade serial flagship-nya Lihat juga Daftar Harga Asus Zenfone Smartphone ini menggunakan RAM sebesar 4GB yang membuatnya menjadi smartphone pertama dengan kapasitas sebesar ini. Sejak dirilis pada April 2015 lalu, Zenfone 2 masih mengundang minat dan popularitas dari banyak kalangan penggemar smartphone di Indonesia. Selain RAM yang menakjubkan, highlight Zenfone 2 terletak pada tampilan desain barunya yang lebih ergonomis dan nyaman dibandingkan seri Zenfone sebelumnya. Sorotan utama lainya yang memberikan smartphone ini nilai tambah antara lain adalah fitur kamera PixelMaster, Super HDR, Zen Motion, ZenUI, dan perlindungan Snapview. Terlepas dari terobosan fitur-fiturnya yang menakjubkan, banyak penggemar smartphone masih penasaran dengan performa dari smartphone ini. Untuk itu pada kesempatan kali ini, kami melakukan Hands On Review terhadap Zenfone 2 ZE551ML selama seminggu, dan berikut hasil ulasannya. Sekilas, tampilan depan Zenfone 2 tidak berbeda jauh dengan serial flagship Zenfone sebelumnya. Dengan dominasi warna hitam, serta speaker dan kamera depan 5MP di bagian sisi atas. Sedangkan di bagian sisi bawah terdapat tiga tombol navigasi utama, yaitu home, back, dan task switcher. 1. Tampilan Classy dan genggaman yang nyaman Smartphone ini memiliki layar yang cukup lebar, yaitu berukuran 5,5 inci dengan resolusi Full-HD 1080 x 1920. Jadi secara keseluruhan smartphone ini memiliki dimensi panjang 152,5, lebar 77,2, dan ketebalan 109 mm, dengan berat 170 gram. Hal yang membuat rancangan ASUS Zenfone 2 ini berbeda dengan yang sebelumnya adalah tombol power yang terletak di sisi atas bagian tengah. Posisi ini membuat smartphone ini agak susah untuk dinyalakan. Tepat disebelah kanan tombol power, terdapat lubang jack audio berdiameter 3,5 mm. Sedangkan lubang charger berada di bagian sisi bawah, seperti smartphone Android pada umumnya. Beralih ke bagian belakang, terdapat sebuah kamera 13MP yang dilengkapi dengan LED Flash dan Laser Autofocus. Tepat di bawahnya, terdapat dua tombol volume. Oh ya, bagian belakang smartphone ini menggunakan bahan plastik dan bisa dilepas. Di dalamnya terdapat sebuah baterai dengan kapasitas mAh yang tidak bisa dilepas, serta slot kartu Dual-SIM dan MicroSD. Walau terbuat dari plastik, bagian belakang dari unit yang kami dapat menggunakan pola hairline yang membuatnya terlihat seperti terbuat dari bahan metal. Selain itu, nilai ergonomis dari smartphone terlihat dari desain bagian belakang yang melengkung. Sehingga mudah digenggam dan terasa lebih nyaman ditangan. 2. Display Layar ASUS Zenfone 2 menggunakan teknologi layar IPS 16 juta warna yang membuat layar smartphone ini kaya akan warna dana terlihat tajam. Dengan resolusi Full-HD 1080 x 1920 pixel dan tingkat kepadatan 401 ppi, membuat tampilan yang muncul terlihat jernih. Untuk mendukung layar Full-HD, smartphone ini menggunakan GPU PowerVR G6430, yang siap digunakan untuk bermain game dan menonton film. Saat digunakan di bawah sinar matahari, layar smartphone ini secara otomatis menjadi lebih cerah sehingga tampilannya tetap terlihat. Untuk perlindungan layar, ASUS Zenfone 2 dilengkapi dengan kaca Corning Gorilla Glass 3 yang cukup ampuh menahan goresan atau benturan. 3. Spesifikasi standar, namun cukup memadai ASUS Zenfone 2 dilengkapi dengan prosesor Intel Atom Quad Core Z3580 berkecepatan GHz yang dipasangkan dengan RAM 4GB. Dengan prosesor yang cepat dan RAM yang lega, bagaimana performa dari ASUS Zenfone 2? Setelah menggunakan smartphone ini selama seminggu, performanya bisa dibilang normal dan kami jarang sekali mengalami lag. Apalagi saat menggunakan mode Performance yang membuat smartphone ini semakin kencang saat beralih aplikasi. Untuk menguji kemampuan prosesor dan GPU, kami melakukan pengujian dengan memasang sejumlah game, seperti Stack, Grow Castle dan Spider-Man. Stack merupakan game ringan sehingga kami tidak mengalami masalah sama sekali. Namun sejumlah lag mulai muncul saat memainkan game Grow Castle yang memiliki tingkat grafis medium. Lag yang muncul semakin terasa saat memainkan game Spider-Man. Hal itu kemungkinan terjadi karena ASUS menggunakan prosesor dari Intel yang tidak kompatibel secara langsung dengan Android. Selain itu, walau menggunakan cover belakang berbahan plastik, panas dari smartphone ini cukup terasa setelah digunakan bermain game. Sebagai indikator tambahan, kami juga telah melakukan uji coba performa menggunakan aplikasi Geekbench 3. Hasilnya smartphone ini mendapatkan skor 911 untuk performa single-code dan skor untuk performa multi-core. Beralih ke daya tahan baterai, kapasitas dari smartphone ini bisa dibilang tidak terlalu lama. Dalam penggunaan ringan, seperti membuka media sosial dan menonton video di YouTube selama 6 jam, hanya memakan baterai sebesar 20%. Sedangkan saat menggunakan mode Performance, konsumi baterai menjadi lebih cepat, karena hanya dalam satu jam baterai berkurang dari 75% menjadi 60%. Walau memiliki kapasitas besar dan fitur Fast Charging kemampuan daya isi smartphone ini tidak terlalu cepat. Dari hasil pengujian, memerlukan waktu 2 jam 45 menit untuk mengisi baterai dari 5% menjadi 75%. Sedangkan pihak ASUS mengklaim bahwa Fast Charging smartphone ini mampu mengisi daya dari 0% ke 60% selama 39 menit. 4. Fitur Kustomisasi Antarmuka dan Proteksi dari ZenUI Seperti Zenfone lainnya, smartphone ini juga menggunakan ROM Zen User Interface ZenUI, yang dilengkapi dengan dukungan tema-tema yang bisa diganti-ganti. Serta fitur-fitur proteksi, yaitu SnapView dan Kids Mode. Fitur SnapView berfungsi apabila smartphone kamu dipinjam oleh orang lain. Untuk mengaktifkan, cukup ke menu Settings, kemudian pilih Users, lalu pilih Add User, dan terakhir pilih Snapview. Saat mengaktifkan fitur ini, Zenfone 2 akan secara otomatis mengalokasi memori untuk pengguna baru. Sehingga data kamu dan teman kamu tidak tergabung menjadi satu. Kemudian untuk fitur Kids Mode digunakan untuk melindungi smartphone kamu saat digunakan anak-anak. Fitur ini dapat diakses melalui menu Settings, kemudian pilih Kids Mode. Setelah diaktifkan, kamu dapat mengatur aplikasi apa saja yang bisa digunakan oleh anak-anak. Ada juga fitur ZenMotion yang berfungsi untuk membuat shortcut membuka aplikasi dengan gerakan tertentu. Misalnya, membuat huruf W di layar untuk membuka aplikasi Facebook. Untuk mengakses fitur ini, cukup masuk ke menu Settings, lalu cari opsi Zen Motion, dan pilih Touch Gesture. Selain fitur-fitur tersebut, ASUS Zenfone 2 juga dilengkapi dengan sejumlah aplikasi bawaan yang tidak bisa dihapus. Seperti aplikasi Party Link, Omlet Chat, Zen Circle dan MiniMovie. Aplikasi-aplikasi tersebut sebenarnya kurang terlalu penting dan memakan banyak memori. 5. Kamera Sensitif Terhadap Cahaya dan PixelMaster ASUS Zenfone 2 dilengkapi kamera depan 5 MP dan kamera belakang 13 MP dengan aperature f/ Dual LED Real Tone Flash, dan PixelMaster Berikut adalah beberapa fitur menarik dari kamera belakang smartphone ini. Pertama, kamera depan ASUS Zenfone 2 mempunyai fitur selfie panorama yang mampu mengambil gambar dengan sudut pandang sampai 140 derajat! Sehingga ruang lingkup selfie menjadi lebih luas dan bisa memuat lebih banyak orang. Selain itu, fitur Auto-Beautification akan langsung mencerahkan dan memperbaiki wajah kamu. Kedua, dengan kemampuan angle shot membuat kamera belakang smartphone ini mampu mengambil gambar dengan sudut pandang 85 derajat. Hasilnya pun cukup jelas dan warnanya cukup akurat. Namun tetap terdapat noise saat mengambil gambar menggunakan zoom. Ketiga adalah kemampuan mengambil gambar di lokasi yang gelap, dengan fitur Super HDR dan Low-light. Fitur Super HDR akan membantu meningkatkan keseimbangan kecerahan dari gambar yang dihasilkan. Sedangkan fitur Low-light akan membantu mengambil gambar lebih terang di kondisi minim cahaya. Berikut beberapa hasil gambar dari ASUS Zenfone 2. Perbandingan dengan Kompetitor Sebagai referensi tambahan, kami telah membuat tabel perbandingan ASUS Zenfone 2 dengan smartphone lain yang memiliki spesifikasi hampir sama. ASUS Zenfone 2 Samsung Galaxy S6 HTC One M9 Diluncurkan ID April 2015 April 2015 April 2015 Jaringan LTE / Dual SIM LTE / Nano SIM LTE / Nano SIM Ukuran Dimensi x x mm; Berat 170 gram Dimensi x x mm; Berat 138 gram Dimensi x x mm; Berat 157 gram Bodi Plastik Alumunium Alumunium Layar IPS Capacitive Capacitive, 16 juta warna Ukuran inci Resolusi 1080 x 1920 piksel 401ppi Super AMOLEd Capacitive, 16 juta warna Ukuran; inci Resolusi 1440 x 2560 ppi 577 ppi Super LCD Capacitive, 16 juta warna Ukuran 5 inci Resolusi 1080 x 1920 piksel 441 ppi OS Android OS, Lollipop; ASUS ZenUI Android OS, Lollipop; TouchWiz UI Android OS, Lollipop; HTC Sense UI Spesifikasi Chip Intel Atom Z3580 4 GB RAM model CPU Quad-core GHz 4 GB RAM model GPU PowerVR G6430 Chip Exynos 7420 Octa CPU Quad-core GHz Cortex-A53 & Quad-core GHz Cortex-A57 GPU Mali-T760MP8 Chip Qualcomm MSM8994 Snapdragon 810 CPU Quad-core GHz Cortex-A53 & Quad-core GHz Cortex-A57 GPU Adreno 430 Memori RAM 4 GB; Memori Internal 16 / 32 / 64 GB bisa ditambah hingga 128 GB RAM 3 GB; Memori Internal 32 / 64 / 128 GB tidak ada memori eksternal RAM 3 GB; Memori Internal 32 GB bisa ditambah hingga 200 GB Kamera Belakang 13 MP, f/ laser autofocus, dual-LED dual tone flash Video 1080p30fps Full HD Depan 5 MP, f/ autofocus. Belakang 16 MP, f/ 28mm, OIS, autofocus, LED flash Video 2160p30fps, 1080p60fps Full HD Depan 5 MP, f/ 22mm, 1440p30fps autoHDR Belakang 20 MP, f/ 28mm, autofocus, dual-LED dual tone flash Video 2160p30fps, 1080p60fpsFull HD Depan 4 MP, f/ 27mm, 1/3″ sensor size, 2µm pixel size, 1080p30fps HDR Baterai Li-Po mAh, tidak bisa dilepas Li-Ion mAh tidak bisa dilepas Li-Po mAh tidak bisa dilepas Fingerprint sensor Tidak ada Ada Tidak ada Fast charging Ada Tidak Ada Ada Cloud Storage Google Drive 100 GB OneDrive 115 GB Google Drive 100 GB Harga selaku Juni 2016 Sekitar Rp3,8 juta Sekitar Rp8 juta Sekitar Rp7,5 juta Dari tabel di atas, hal-hal yang membuat ASUS Zenfone 2 unggul di bandingkan kedua kompetitornya selain RAM 4 GB, adalah kapasitas baterai yang lebih tinggi dan ukuran layar yang lebih lebar. Akan tetapi dari segi kamera belakang masih kalah dibandingkan kamera belakang kompetitornya yang memiliki resolusi 15 MP keatas. Terlepas dari itu semua, spesifikasi yang hampir sama serta harga yang jauh dibawah kompetitornya juga menjadi poin tambahan untuk kamu yang ingin smartphone performa tinggi dan murah. Kesimpulan Smartphone flagship dari ASUS ini masih bisa menjadi andalan dan pilihan favorite smartphone terjangkau. Walau spesifikasi smartphone ini biasa saja, performa dan daya tahan baterai smartphone ini tidak kalah dibandingkan dengan kompetitor. Dimensi yang besar membuat smartphone ini kurang cocok digunakan dengan satu tangan, tapi bagian belakang yang melengkung akan membantu kamu memegang smartphone ini dengan nyaman. Selain itu, tampilan antarmuka dan kebebasan kustomisasi Zen UI & Motion juga menjadikan smartphone ini terasa lebih personal dan aman. Begitu juga dengan kualitas kamera serta fitur-fitur tambahan seperti Super HDR dan Low Light Sensitivity. Namun, yang menjadi kendala adalah kecepatan mengisi daya baterai yang cukup lama dan bodi dari bahan plastik yang membuat smartphone ini terlihat murahan. Secara keseluruhan, kami memberikan nilai 7 dari 10 untuk smartphone ini. Bila tertarik, kamu dapat mendapatkanya dengan harga 3,5 juta sampai 4 juta di Bhinneka dengan pilihan warna Glacier Grey, Glamour Red, Sheer Gold, dan Ceramic White.
hasil kamera asus zenfone 2